Jumat, 13 Juni 2008

Kriminalitas, menjadi masalah bagi masyarakat

Peneliti menganggap hunian kelas atas menengah ke bawah merupakan hunian yang belum mampu mengantisipasi kriminalitas di banding dengan hunian kelas menengah keatas yang lebih bisa mengantisipasi tindak kriminal dengan kecanggihan teknologi. Namun sebenarnya potensi kriminalitas lebih banyak di ruang publik. Dan disini para arsitek di harapkan agar mampu atau dapat memperjelas fungsi ruang itu sendiri. Agar pemakai ruang memiliki sikap yang teritorial.
Di samping itu, dalam mendisain bangunan, arsitek berperan besar dalam mendisain bangunan yang mana bangunan tersebut harus berisi alat - alat anti maling seperti, alarm, dan lain - lainnya. Agar dapat mencegah atau mengurangi potensi kriminalitas di rumah - rumah maupun di tempat publik.
Begitu juga dengan bangunan - bangunan kuno yang ada banyak terdapat di Indonesia. Banyak bangunan - bangunan bersejarah di Indonesia yang sudah tidak terawat. Ini disebabkan karena para pelaku kriminal yang sengaja mengambil salah satu bangunan itu, sehingga bangunan kuno itu telah hilang makna sejarah, tata hidup masyarakat sekitar dan budaya.
Maka dari itu pihak pemerintah yang berwenang memberantas kriminalitas dan menjaga budaya harus memiliki sikap tegas dalam menanggulangi kasus ini. Agar dengan mengurangnya kasus ini masyarakat tidak akan takut dengan daerahnya sendiri karena kriminalitas dan bangunan sejarah Indonesia masih tercermin kisah sejarahnya.

Tidak ada komentar: