Selasa, 10 Maret 2009

Kritik Karya Arsitektur


Karya arsitektur yang saya kritik adalah karya arsitektur tradisional jepang. Yang mana karya arsitektur jepang jika kita perhatikan pada gambar diatas material bangunannya terdiri dari kayu dan dinding beton. Dan dari bagian atap bentuknya pun terlihat unik yang mana atap pada bangunan tradisional jepang memiliki undagan – undagan yang memiliki beberapa variasi. Selain itu, dari segi bentuk, bangunan tradisional jepang dominan berbentuk kotak. Namun jika kita perharikan bangunan tradisional jepang umumnya bertingkat dan pada lantai pertama kita bisa lihat berukuran besar. Ini dikarenakan aktifitas yang lebih banyak dilakukan di lantai bawah atau lantai pertama. Seperti, ruang keluarga, ruang tamu, dan dapur. Sedangkan pada lantai dua biasa berukuran agak kecil dibanding lantai pertama, begitu juga pada lantai tiga yang mana labih kecil ukurannya dibanding dengan ruangan yang ada di lantai dua. Bisanya ruangan pada lantai dua dan tiga digunakan untuk kamar tidur saja. Sedangkan pada lantai empat pada bangunan tradisional jepang ini digunakan untuk tempat beribadah atau tempat untuk memuja leluhur mereka dulu.

Sampai saat ini bangunan tradisional jepang ini masih ada sampai sekarang cuma tidak dibanguna di daerah perkotaan melainkan di daerah pedesaan. Dan dijaman yang maju ini rumah tradisional jepang sudah tidak keseluruhan bangunannya menggunakan kayu melainkan menggunakan kayu dan beton. Ini disebabkan karena hasil kayu di jepang sudah mulai menipis, sehingga masyarakat disana menggunakan perpaduan antara kayu dan beton. Selain itu juga untuk jendela pada rumah tradisional jepang tersebut sudah menggunakan kaca seperti nagunan – bangunan yang ada pada jaman sekarang.





Tidak ada komentar: